1. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya.
Misalnya: anak-anak mata-mata berjalan-jalan menulis-nulis biri-biri mondar-mandir buku-buku ramah-tamah hati-hati sayur-mayur kuda-kuda serba-serbi kupu-kupu terus-menerus lauk-pauk tukar-menukar
Catatan: (1) Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama saja. Misalnya: surat kabar → surat-surat kabar kapal barang → kapal-kapal barang rak buku → rak-rak buku
(2) Bentuk ulang gabungan kata yang unsur keduanya adjektiva ditulis dengan mengulang unsur pertama atau unsur keduanya dengan makna yang berbeda. Misalnya: orang besar → orang-orang besar orang besar-besar gedung tinggi → gedung-gedung tinggi gedung tinggi-tinggi
2. Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang. Misalnya: - kekanak-kanakan
- perundang-undangan
- melambai-lambaikan
- dibesar-besarkan
- memata-matai
(Lihat keinggris-inggrisan Bab I, Huruf F, Butir 7.)
- Catatan:
-
Angka 2 dapat digunakan dalam penulisan bentuk ulang untuk keperluan khusus, seperti dalam pembuatan catatan rapat atau kuliah. Misalnya: - Pemerintah sedang mempersiapkan rancangan undang2 baru.
- Kami mengundang orang2 yang berminat saja.
- Mereka me-lihat2 pameran.
- Yang ditampilkan dalam pameran itu adalah buku2 terbitan Jakarta.
- Bajunya ke-merah2-an
1. Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah. Misalnya: duta besar model linear kambing hitam orang tua simpang empat persegi panjang mata pelajaran rumah sakit umum meja tulis kereta api cepat luar biasa
2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yang
bersangkutan. Misalnya: anak-istri Ali anak istri-Ali ibu-bapak kami ibu bapak-kami buku-sejarah baru buku sejarah-baru
3. Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai. Misalnya: acapkali darmasiswa puspawarna adakalanya darmawisata radioaktif akhirulkalam dukacita saptamarga alhamdulillah halalbihalal saputangan apalagi hulubalang saripati astagfirullah kacamata sebagaimana bagaimana kasatmata sediakala barangkali kepada segitiga beasiswa kilometer sekalipun belasungkawa manakala sukacita bilamana manasuka sukarela bismillah matahari sukaria bumiputra padahal syahbandar daripada peribahasa waralaba darmabakti perilaku wiraswata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar