Sabtu, 07 April 2012

Bentuk Ulang dan Gabungan Kata

Bentuk Ulang
1.Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
anak-anakmata-mata
berjalan-jalanmenulis-nulis
biri-birimondar-mandir
buku-bukuramah-tamah
hati-hatisayur-mayur
kuda-kudaserba-serbi
kupu-kuputerus-menerus
lauk-pauktukar-menukar
Catatan:
(1)Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama saja.
Misalnya:
surat kabarsurat-surat kabar
kapal barangkapal-kapal barang
rak bukurak-rak buku
(2)Bentuk ulang gabungan kata yang unsur keduanya adjektiva ditulis dengan mengulang unsur pertama atau unsur keduanya dengan makna yang berbeda.
Misalnya:
orang besarorang-orang besar
orang besar-besar
gedung tinggigedung-gedung tinggi
gedung tinggi-tinggi
2.Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang.
Misalnya:
kekanak-kanakan
perundang-undangan
melambai-lambaikan
dibesar-besarkan
memata-matai
(Lihat keinggris-inggrisan Bab I, Huruf F, Butir 7.)
Catatan:
Angka 2 dapat digunakan dalam penulisan bentuk ulang untuk keperluan khusus, seperti dalam pembuatan catatan rapat atau kuliah.
Misalnya:
Pemerintah sedang mempersiapkan rancangan undang2 baru.
Kami mengundang orang2 yang berminat saja.
Mereka me-lihat2 pameran.
Yang ditampilkan dalam pameran itu adalah buku2 terbitan Jakarta.
Bajunya ke-merah2-an
Gabungan Kata
1.Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah.
Misalnya:
duta besarmodel linear
kambing hitamorang tua
simpang empatpersegi panjang
mata pelajaranrumah sakit umum
meja tuliskereta api cepat luar biasa
2.Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yang
bersangkutan.
Misalnya:
anak-istri Alianak istri-Ali
ibu-bapak kamiibu bapak-kami
buku-sejarah barubuku sejarah-baru
3.Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai.
Misalnya:
acapkalidarmasiswapuspawarna
adakalanyadarmawisataradioaktif
akhirulkalamdukacitasaptamarga
alhamdulillahhalalbihalalsaputangan
apalagihulubalangsaripati
astagfirullahkacamatasebagaimana
bagaimanakasatmatasediakala
barangkalikepadasegitiga
beasiswakilometersekalipun
belasungkawamanakalasukacita
bilamanamanasukasukarela
bismillahmataharisukaria
bumiputrapadahalsyahbandar
daripadaperibahasawaralaba
darmabaktiperilakuwiraswata

Penggunaan Huruf Tebal dan Miring

Huruf Miring
1.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Prapanca.
Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.
Catatan:
Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.
2.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama kata abad adalah a.
Dia bukan menipu, melainkan ditipu.
Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berlepas tangan.
3.a.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Weltanschauung dipadankan dengan 'pandangan dunia'.
b.Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.
Misalnya:
Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.
Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.
Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi.
Huruf Tebal
1.Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Misalnya:
Judul:HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab:BAB I PENDAHULUAN
Bagian bab:1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
Daftar, indeks, dan lampiran:
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMBANG
DAFTAR PUSTAKA
INDEKS
LAMPIRAN
2.Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring.
Misalnya:
Akhiran –i tidak dipenggal pada ujung baris.
Saya tidak mengambil bukumu.
Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah.
Seharusnya ditulis dengan huruf miring:
Akhiran –i tidak dipenggal pada ujung baris.
Saya tidak mengambil bukumu.
Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah.
3.Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Misalnya:
kalah v 1 tidak menang ...; 2 kehilangan atau merugi ...; 3 tidak lulus ...; 4 tidak menyamai
mengalah v mengaku kalah
mengalahkan v 1 menjadikan kalah ...; 2 menaklukkan ...; 3 menganggap kalah ...
terkalahkan v dapat dikalahkan ...
Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan manual, huruf atau kata yang akan dicetak dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda.

Kamis, 05 April 2012

Tugas 2 Penulisan Daftar Isi


Daftar Isi
          
Abstrak
Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang Masalah
1.2     Identifikasi Masalah
1.3     Pembatasan Masalah
1.4     Perumusan Masalah
1.5     Tujuan Penelitian
1.6     Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORITIS
                2.1   Programmable Logic Control (PLC)
                                1. Pengertian PLC
                                2. Prinsip Kerja Dasar
                                3. Sistem Aliran Daya
                                4. Memori
                                                1. Read Only Memory (ROM)
                                                2. Random Access Memory
                                                3. Programmable Read Only Memory (PROM)
                                                4. Eraseable Programmable Read Only Memory (EPROM)
                                                5. Electrical Eraseable Programmable Read Only Memory (EEPROM)
                                5. Timer (Pewaktu)
                                6. Counter (Pencacah)
                                7. Instruksi Dasar Program
                2.2   Power Supply
                2.3   Transistor
                2.4   Mesin DC
                2.5   Relay
                2.6   IC L293D
                2.7   LDR
                2.8   Resistor
                2.9   Solenoid
                2.10 Limit Switch
                2.11 Pengertian Crane Otomatis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
                3.1   Tujuan Penelitian
                3.2   Tempat dan Waktu Penelitian
                3.3   Metode Penelitian
                3.4   Instrumen Penelitian
                                1. Alat Ukur
                                2. Alat Pengujian
                3.5   Deskripsi Alat
                3.6   Pelaksanaan Penelitian
                                3.6.1 Perancangan Mekanik
                                3.6.2 Perancangan Peralatan Input
                                                1. Limit Switch
                                                2. Rangkaian Sensor Pendeteksi Benda
                                3.6.3 Perancangan Peralatan Output
                                                1. Rangkaian Driver Motor DC
                                                2. Skema Rangkaian Relay
                                3.6.4 Perancangan Rangkaian catu Daya DC
                                3.6.5 Perancangan Program
                                                1. Pembuatan Blok Diagram Program
                                                2. Pembuatan Flowchart
                                                3. Alamat Input dan Output
BAB IV HASIL PENELITIAN
                4.1   Analisa Pembuatan Alat
                4.2   Desain Pembuatan Alat
                4.3   Proses Cara Kerja Alat
                4.4   Analisa Pengujian Alat
                                4.4.1 Analisa Hasil Pengujian Rangkaian Driver Motor
                                4.4.2 Analisa Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Deteksi Benda
                4.5   Hasil Pengujian dan Pengukuran Alat
                                4.5.1 Hasil Pengujian Rangkaian Power Supply untuk Motor Kanan Kiri
                                                1. Pengujian Motor DC
                                                2. Pengujian Driver Motor DC
                                4.5.2 Hasil Pengujian Rangkaian Driver Motor Naik Turun Penjepit
                                4.5.3 Hasil Pengujian Rangkaian Power Supply untuk Solenoid Penjepit
                                                1. Pengujian Solenoid
                                                2. Pengujian Relay
                                4.5.4 Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Deteksi Benda
                                4.5.5 Program PLC
                                4.5.6 Pengujian Program PLC
                4.6   Implementasi Alat
                                4.6.1 Bidang Keteknikan
                                4.6.2 Bidang Pendidikan
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
                5.1   Kesimpulan
                5.2   Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


Teori Pembanding : - http://eprints.undip.ac.id/20850/1/JURNAL_DWI.pdf
                                - http://egipribadi.blogspot.com/
                                - http://bukubuka.wordpress.com/2011/02/04/buku-pertama-saya-programmable-logic-controller-teori-pemrograman-dan-aplikasinya-dalam-otomasi-sistem/
                                - http://ranainerfan.blogspot.com/2011/02/teori-plc.html
                                - http://www.freetechebooks.com/txt-2011/teori-plc-omron.html
                                - http://ebookfreetoday.com/dasar-teori-plc~0.html

Singkatan dan Akronim

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
1. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.Contoh:
A.S. Surajuddin
Muh. Yamin
Djaja Hs.
M.B.A. master or business administration
M.Sc. master of science
S.E. sarjana ekonomi
Bpk. bapak
Sdr. saudara

2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Contoh:
DPR – Dewan Perwakilan Rakyat
PT – Perseroan Terbatas
KTP – Kartu Tanda Penduduk

3. Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Singkatan yang terdiri dari dua huruf diikuti tanda titik pada setiap hurufnya.
Contoh:
dll. – dan lain-lain
dsb. – dan sebagainya
sda. – sama dengan di atas
Yth. – Yang terhormat
a.n. atas nama (bukan a/n)
d.a. dengan alamat (bukan d/a)
u.b. untuk beliau (bukan u/b)
u.p. untuk perhatian (bukan u/p)

4. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Contoh:
Cu (kuprum/timah)
TNT (trinitroluen)
cm (sentimeter)
Rp (rupiah)


Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal sari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh:
ABRI – Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
LAN – Lembaga Administrasi Negara
IKIP – Institut Keguruan Ilmu Pendidikan

2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Contoh:
Akabri – Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Bappenas – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
pemilu – pemilihan umum
rapim – rapat pimpinan
Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut:
1) Jumlah suku kata akronim jangan melebihi suku kata yang lazim pada kata Indonesia.
2) Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim.

Rabu, 04 April 2012

Tugas

Tugas 1
(Penulisan Rancangan Artikel Jurnal)

- Tulis artikel jurnal yang akan disunting
- Tulis nama mahasisa penulis jurnal tersebut
- Tulis tahun lulus dan bidang studi
- Tulis smua nama pembimbing skripsi. Kelompokan ini masuk jurnal pendidikan atau jurnal keteknikan
- Penulisan artikel jurnal dimulai dari tahun terbaru, baru mundur


Tugas 2
(Penulisan Daftar Isi)
- Tulis daftar isi skripsi
- Bacalah tema skripsi, dan kemudian cari di internet 5 teori pembanding / pembeda
- Tuliskan teori pembanding dan cantumkan alamatnya
- Semua tugas harus di post-kan di blog

Tugas 3
(Telaah Kebahasaan Skripsi yang Ditelaah)
- Buatlah minimal 10 hal kesalahan EYD pada skripsi yang anda telaah. Kemudian perbaiki sesuai aturan EYD dan tidak boleh kesalahan sejenis
-  Ubahlah 10 catatan kaki (footnote) menjadi daftar pustaka sesuai EYD
- Semua tugas harus masuk dalam blog dan laman anda

Tugas 4
(Logika Kebahasaan)
- Baca slide bahasa indonesia 3 dan tugas 4. Telaah ulang aspek kebahasaan skripsi yang anda telaah untuk dilakukan kritik
- Tuliskan contoh kesalahan logika kebahasaan terutama di Bab 1 dan Bab 2. Selanjutnya buatlah perbaikan menurut anda sebaiknya
- Semua tugas harus masuk dalam blog dan laman anda

Tugas 5
(Pembentukan Istilah dan Pengembangan Definisi dalam Penelitian)
- Lihat slide tugas bahasa indonesia ke-2, buatlah 5 istilah dibidang anda, kemudian terangkan logika kebahasaan yang anda gunakan untuk membentuk istilah tersebut
- Telaah isi skripsi yang anda tangani, kemudian lihat definisi operasional yang dibuatnya. Perbaiki kesalahan dan bagaimana mestinya
- Semua tugas harus masuk blog dan laman anda

Untuk tugas selanjutnya, akan kembali di informasikan secepatnya.
Semoga Bermanfaat.

Terima kasih.