Nama : Budi Nugroho
No. Reg : 5115096992
Prodi : S1 Pend. Teknik Elektro Non Reguler 2009
T U G A S 1
T U G A S 2
T U G A S 3
T U G A S 4
T U G A S 5
Foto Permohonan Izin Pemuatan Jurnal yang telah ditandatangani oleh Pemilik Skripsi :
JURNAL BAHASA INDONESIA
1. Tuliskan judul artikel jurnal yang akan disunting !
Jawab :
“Korelasi Antara Kemampuan Belajar Mata Kuliah Penggunaan dan Pengaturan Motor Listrik (PPM) dengan Kemampuan Belajar Nata Kuliah Programmable Logic Controller (PLC)”
2. Tuliskan nama mahasiswa penulis jurnal !
Jawab :
“Budi Prabowo Wijayanto” dengan Nomor Registrasi “5115 01 0026”
3. Tuliskan tahun lulus dan bidang studinya !
Jawab :
Lulus pada tahun 2007 dengan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
4. Tuliskan semua nama pembimbing yang tercantum !
Jawab :
· Dosen Penguji Ahli : Drs. Budjari, M. Pd.
· Dosen Penguji : Drs. Edy Sutadi
· Dosen Pembimbing I : Dr. Moch Sukardjo, M. Pd.
- Dosen Pembimbing II : Drs. Readysal Monantun
- Dosen Pembimbing II : Drs. Readysal Monantun
T U G A S 2
1. Tuliskan daftar isi skripsi dan daftar lampirannya !
Jawab :
DAFTAR ISI
ABSTRAK
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teoritis
1. Hakikat Belajar
2. Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM)
a. Saklar Manual
b. Saklar Otomatis
3. Programmable Logic Controller (PLC)
a. Prinsip Kerja PLC
b. Garis Besar Bagian-Bagian PLC
c. Instruksi Dasar Pemrograman
4. Hubungan Kemampuan dan Pengaturan Motor (PPM) dengan Kemampuan Belajar Programmable Logic Controller (PLC)
a. Kemampuan Belajar PPM
b. Kemampuan Belajar PLC
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Operasional Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Metode Penelitian
D. Desain Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
UCAPAN TERIMA KASIH
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Melakukan Observasi
Lampiran 2 Kisi-kisi PLC
Lampiran 3 Kisi-kisi PPM
Lampiran 4 Instrumen Penelitian
Lampiran 5 Analisis Validitas Butir Soal PPM
Lampiran 6 Analisis Validitas Butir Soal PLC
Lampiran 7 Perhitungan Data Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Belajar PPM untuk Menghitung Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Lampiran 8 Perhitungan Indeks Kesukaran dan Daya Pembeda
Lampiran 9 Analisis Tingkat Kesukaran
Lampiran 10 Nilai Kemampuan Belajar Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) (Variabel X)
Lampiran 11 Perhitungan Rata-rata dengan Simpangan Baku (Variabel X) Nilai Kemampuan Belajar PPM
Lampiran 12 Perhitungan Pembuatan Daftar Distribusi Frekuensi Kemampuan Belajar PPM
Lampiran 13 Daftar Distribusi Frekuensi (Variabel X) Kemampuan Belajar PPM
Lampiran 14 Perhitungan Distribusi Frekuensi (Variabel X) Kemampuan Belajar PPM
Lampiran 15 Grafik Distribusi Frekuensi
Lampiran 16 Uji Normalitas dengan Liliefors (Variabel X) Kemampuan Belajar PPM
Lampiran 17 Perhitungan Data Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Belajar PLC untuk Menghitung Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Lampiran 18 Analisis Tingkat Kesukaran
Lampiran 19 Perhitungan Indeks Kesukaran dan Daya Pembeda
Lampiran 20 Nilai Kemampuan Belajar PLC (Variabel Y)
Lampiran 21 Perhitungan Rata-rata dengan Simpangan Baku (Variabel Y) Nilai Kemampuan Belajar PLC
Lampiran 22 Perhitungan Pembuatan Daftar Distribusi Frekuensi (Variabel Y) Kemampuan Belajar PLC
Lampiran 23 Daftar Distribusi Frekuensi (Variabel Y) Kemampuan Belajar PLC
Lampiran 24 Perhitungan Distribusi Frekuensi (Variabel Y) Kemampuan Belajar PLC
Lampiran 25 Grafik Distribusi Frekuensi
Lampiran 26 Uji Normalitas dengan Liliefors (Variabel Y) Kemampuan Belajar PLC
Lampiran 27 Perhitungan Uji Homogenitas Data Nilai Kemampuan Belajar PPM (X) Terhadap Kemampuan Belajar PLC (Y) dengan Uji Bartlett
Lampiran 28 Uji Homogenitas
Lampiran 29 Perhitungan Linearitas
Lampiran 30 Grafik Hubungan antara Kemampuan Belajar PPM dengan Kemampuan Belajar PLC
Lampiran 31 Perhitungan Analisis Varians (ANAVA) untuk Regresi Linier Sederhana
Lampiran 32 Pengujian Korelasi
Lampiran 33 Perhitungan Korelasi Product Moment
Lampiran 34 Tabel Distribusi Normal
Lampiran 35 Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors
Lampiran 36 Daftar Harga Kritik Chi Kuadarat
Lampiran 37 Tabel Uji t
Lampiran 38 Tabel Harga Kritik dari r Product Moment
2. Teori pembanding dan cantumkan alamatnya !
Jawab :
v Prinsip Dasar dan Cara Kerja PLC (http://www.scribd.com/doc/17449215/16/Prinsip-Dasar-dan-Cara-Kerja-PLC)
T U G A S 3
1. Bacalah skripsi dan buatlah perbaikan sedikitnya 10 hal !
Jawab :
a) aktifitas : aktivitas
b) register : register
c) kaidah : kaedah
d) dikelompokkan : dikelompokan
e) detail : detail
f) 10 Volt : 10 volt
g) Pengkondisian : pengondisian
h) diperuntukkan : diperuntukan
i) Mutakhir : Mutahir
j) Ka. Dept : Ka. Dept.
k) tren : trend
l) transfer : transfer
2. Ubahlah 10 catatan kaki (footnote) menjadi daftar pustaka sesuai EYD !
Jawab :
Footnote :
1. 3Wasti Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), h. 98.
2. 4Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, (Bandung: Tarsito, 1982), h. 28.
3. 5Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1988), h. 28.
4. 6Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h. 2.
5. 7Robert M. Gignac, The Condition of Learning, (New York : Holt Rinchart and Winston Inc., 1979), h. 1.
6. 9Achmad Bahar, Penuntun Praktis Cara Belajar dan Mengajar, (Surabaya: Karya Utama, 1987), h. 8.
7. 11Soegarda Purbakawatja, Ensiklopedia Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h.1.
8. 12Wayan Nurkacancana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h.1.
9. 13Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), h. 3.
10. 14Ag. Soejono, Pendahuluan Ilmu Umum, (Bandung : Ilmu, 1980), h. 27.
Daftar Pustaka :
1. Soemanto, Wasti. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara
2. Hamalik, Oemar. 1982. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito
3. Sudjana, Nana. 1988. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
4. Slameto. 1992. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.
5. M. Gignac, Robert. 1979. The Condition of Learning. New York : Holt Rinchart and Winston Inc.
6. Bahar, Achmad. 1987. Penuntun Praktis Cara Belajar dan Mengajar. Surabaya: Karya Utama
7. Purbakawatja, Soegarda. 1982. Ensiklopedia Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
8. Nurkancana, Wayan. 1982. Evaluasi Pendidikan. .Surabaya: Usaha Nasional.
9. Arikunto, Suharsimi. 1988. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
10. Soejono, Ag. 1980. Pendahuluan Ilmu Umum. Bandung : Ilmu.
T U G A S 4
Tugas 4
1. Bacalah slide Bahasa Indonesia 3 dan Tugas ke-4. Tuliskan contoh kesalahan logika kebahasaan terutama Bab I dan Bab II, selanjutnya buatlah perbaikannya !
Jawab :
Sistem kendali adalah suatu sistem yang bertujuan mengendalikan suatu program ataupun kegiatan yang diharapkan dapat mencapai tujuan semaksimal mungkin. Sistem kendali memegang peranan penting dalam perkembangan dan kemajuan peradaban dan teknologi modern. Dalam praktiknya, setiap aspek aktivitas sehari-hari dipengaruhi oleh beberapa model sistem kendali. Sistem kendali sangat banyak ditemukan di setiap sektor industri, seperti pengendalian mesin, pengendalian komputer dan lain-lainnya.
Pengendalian berarti kontrol, yaitu menjalankan, mengatur, mengamankan dan menghentikan. Kontrol adalah segala usaha yang dilakukan untuk membimbing suatu proses dalam mencapai tujuan.
Dari tulisan di atas, terdapat beberapa kesalahan logika kebahasaan seperti penggunaan tanda koma (,) sebelum kata ‘dan’ di akhir kalimat, kesalahan kata yang tidak sesuai EYD, dan kesalahan kata yang dapat membuat maknanya menjadi ambigu.
Perbaikan :
Sistem kendali adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mengendalikan suatu program ataupun kegiatan yang diharapkan dapat mencapai suatu tujuan secara maksimal. Sistem kendali memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan, kemanuan peradaban, dan teknologi modern. Dalam praktiknya, setiap aspek aktivitas sehari-hari dipengaruhi oleh beberapa model sistem kendali. Sistem kendali banyak ditemukan di setiap sektor industri, seperti pengendalian mesin, pengendalian komputer, dan lain-lainnya.
Pengendalian berarti control, yaitu menjalankan, mengatur, mengamankan, dan menghentikan. Control adalah segala usaha yang dilakukan untuk membimbing suatu proses dalam mencapai suatu tujuan.
*Kalimat di atas diambil dari Bab I halaman 11.
T U G A S 5
Tugas 5
1. Bacalah slide Bahasa Indonesia ke-2. Buatlah istilah di bidang anda kemudian telaah, kemudian terangkan logika kebahsaannya, serta lihat definisi operasionalnya dan perbaiki kesalahannya !
Jawab :
a) Ground
v Istilah asing yang diterjemahkan : Pentanahan
v Istilah asing : Ground
v Kaidah yang digunakan : Dalam penulisannya, ‘ground’ menggunakan huruf huruf miring.
v Arti : adalah suatu jalur langsung dari arus listrik menuju buni atau koneksi fisik langsung ke bumi
b) Transfer
v Istilah asing yang diterjemahkan : perpindahan
v Istilah asing : transfer
v Kaidah yang digunakan : Dalam penulisannya, ‘transfer’ menggunakan huruf miring.
v Arti : adalah proses perpindahan data dari satu tempat ke tempat lainnya.
c) Variable
v Istilah asing yang diserap : variabel
v Istilah asing : variable
v Kaidah yang digunakan : Dalam penulisannya, ‘variable’ menggunakan huruf miring.
v Arti : adalah nilai yang dapat berubah dalam lingkup masalah tertentu atau seperangkat operasi.
d) Interface
v Istilah asing yang diterjemahkan : tatap muka
v Istilah asing : interface
v Kaidah yang digunakan : Dalam penulisannya, ‘interface’ menggunakan huruf miring.
v Arti : adalah himpunan operasi-operasi yang menentukan perilaku sebuah objek.
e) Konduktor
v Istilah asing yang diterjemahkan : penghantar
v Istilah asing : conductor
v Kaidah yang digunakan : Dalam penulisannya, ‘konduktor’ ditulis biasa, dan bila menggunakan bahasa asing ‘conductor’ menggunakan huruf miring.
v Arti : adalah zat atau bahan yang dapat menghantarkan energi.
Foto Permohonan Izin Pemuatan Jurnal yang telah ditandatangani oleh Pemilik Skripsi :
JURNAL BAHASA INDONESIA
KORELASI ANTARA KEMAMPUAN BELAJAR MATA
KULIAH PENGGUNAAN DAN PENGATURAN MOTOR (PPM) DENGAN KEMAMPUAN BELAJAR MATA
KULIAH PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
(PLC)
Budi Prabowo Wijayanto (5115 01 0026)
(Alumni
Universitas Negeri Jakarta angkatan 2007 dan bekerja sebagai Guru SMK Kemala
Bhayangkari I Jakarta Timur di Bidang Ketenagalistrikan)
Dr. Moch
Sukardjo, M. Pd.
(Dosen
Pendidikan Teknik Elektronika sebagai Dosen Pembimbing I)
Drs. Readysal
Monantun
(Dosen
Pendidikan Teknik Elektro sebagai Dosen Pembimbing II)
Budi Nugroho
(Mahasiswa
Pendidikan Teknik Elektro 2009 Universitas Negeri Jakarta)
Abstract
This
study
aims to determine whether there is a correlation between the ability of subjects to learn the use and
regulation of the motor (PPM)
with the ability to learn subjects programmable logic controller (PLC). This
hypothesis is believed
there is a correlation between the
use of study skills courses and setting
motor (PPM) study skills courses programmable logic controller (PLC). The research was conducted in the Electrical Engineering Department, Faculty of Engineering, State University of Jakarta. The
population in this research is the study of electrical engineering student (S1).
Samples taken as many as 30 students Force 2001-2003. Research instruments to
be used is the form of a written test multiple choice questions with a score of
one to answer correctly and zero for wrong answers. Reliability obtained is
0.923 to 0.903 PPM and to PLC. The results showed the
highest score for the learning
ability of PPM was 39,
lowest score is 11,
an
average of 29.73 and standard
deviation of 8.68. Hypothesis
testing is done by product momment. Because fhitung > ftabel it can be
concluded there is a positive correlation between learning ability PPM and learning
ability PLC.
Kata Kunci
: Jurusan Teknik Elektro, PLC, PPM, Hasil
PENDAHULUAN
Pendidikan
adalah bagian penting dari kehidupan manusia, karena pendidikan ikut menentukan
keberhasilan setiap insan manusia. Melalui pendidikan pula kredibilitas sebuah
Negara bisa dipertaruhkan, karena pendidikan begitu menentukan kecerdasan
bangsa suatu Negara tak terkecuali bangsa Indonesia.
Universitas
Negeri Jakarta merupakan salah satu contoh bentuk lembaga pendidikan formal
tergolong jenjang pendidikan tinggi pasca pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Konversi IKIP Jakarta menjadi Universitas Negeri Jakarta tidak
menjadikan UNJ lupa terhadap misi kependidikannya yaitu mencetak
pendidik-pendidik yang mumpuni dan berpikir menjangkau masa depan dan
menerapkannya dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya.
Begitu
banyak keahlian yang ditawarkan di lembaga pendidikan seperti Universitas
Negeri Jakarta dan salah satunya adalah bidang keahlian di bidang pendidikan
teknik elektro. Mahasiswa strata satu pendidikan teknik elektro telah dibekali
dan dipersiapkan untuk menjadi tenaga-tenaga pendidik yang bukan hanya mampu menyumbangkan ide dan
kreatifitasnya terhadap anak didiknya tetapi juga mampu menyumbangkan khasanah
pengetahuan bagi dirinya sendiri dan negaranya.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa untuk dapat menciptakan tenaga pendidik yang
mumpuni maka lembaga pendidikan yang
bersangkutan berupaya untuk meningkatkan saitem pendidikan yang ada di
dalamnya. Begitu banyak spesifikasi keahlian ditawarkan agar mahasiswa/i dari
lembaga yang bersangkutan mampu bersaing dan salah satunya adalah mata kuliah
PLC (Programmable Logic Controller).
PLC
merupakan salah satu mata kuliah wajib yang berkenaan dengan pengendalian motor
listrik yang telah terprogram melalui komputer. Saat ini di Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta mata kuliah PLC tersebut
dilaksanakan secara prasyarat yakni mahasiswa/i boleh mengikuti kuliah PLC
setelah mengikuti mata kuliah wajib seperti PPM (Penggunaan dan Pengaturan
Motor). PPM merupakan mata kuliah yang didalamnya membahas mengenai
pengendalian motor listrik secara otomatis dengan menggunakan kontaktor.
BAHASAN
Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM)
Kemajuan teknologi sekarang ini sangat cepat, hal ini
ditandai dengan perubahan-perubahan yang terjadi di segala bidang. Salah
satunya adalah perubahan sistem kendali. Sistem kendali adalah suatu sistem
yang bertujuan untuk mengendalikan suatu program ataupun kegiatan yang
diharapkan dapat mencapai tujuan semaksimal mungkin. Dalam praktiknya, setiap
aspek aktivitas sehari-hari dipengaruhi oleh beberapa model sistem kendali.
Sestem kendali sangat banyak ditemukan di setiap sektor industri, seperti
pengendalian mesin, pengendalian komputer, dan lain-lainnya (Benjamin, 1995 :
h.1-2.).
Pengendalian berarti
kontrol, yaitu menjalankan, mengatur, megnamankan, dan menghentikan (Pusat
Pengembangan Penataran Guru Teknologi, 1983 : h. 1.). Kontrol adalah segala
usaha yang dilakukan untuk membimbing suatu proses dalam mencapai tujuan.
Pengontrolan motor-motor
listrik meliputi : pengaturan dan pengendalian motor dari start sampai motor
berhenti. Pengontrolan motor menurut fungsinya dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Pada waktu start
b. Pada waktu motor dalam keadaan jalan
(running), yaitu pengaturan kecepatan, pembalik arah putaran dan lain-lain.
c. Pada waktu stop (pengereman)
Sistem pebgontrolan dibagi menjadi 3, yaitu
:
a.
Dengan
tangan (manual)
b.
Semi
otomatis
c.
Otomatis
Programmable
Logic Controller (PLC)
Programmable
Logic Controller (PLC)
merupakan suatu bentuk khusus pengontrol berbasis mikroprosessor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk
menyimpan instruksi-instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi
semisal logikan sequencing, pewaktuan
(timing), pencacah (counting), dan aritmatika guna
mengontrol mesin-mesin dan proses-proses dan dirancang untuk dioperasikan oleh
para insinyur yang hanya memiliki
sedikit pengetahuan mengenai komputer dan bahasa pemrograman. PLC memiliki
keunggulan yang signifikan, karena sebuah pengontrol yang sama dapat
dipergunakan di dalam beraneka ragam sistem kontrol. Untuk memodifikasi sebuah
sistem kontrol dan aturan-aturan pengontrolan yang dijalankannya, yang perlu
dilakukan oleh seorang operator hanyalah memasukkan seperangkat instruksi yang
berbeda dari yang digunakan sebelumnya.
PLC serupa dengan komputer namun bedanya,
komputer namun bedanya, komputer dioptimalkan untuk tugas-tugas penghitungan
dan penyajian data, sedangkan PLC dioptimalkan untuk tugas-tugas pengontrolan
dan pengoperasian di dalam lingkungan industri.
Prinsip Kerja PLC
PLC menerima sinyal masukan dari peralatan
disjrit (on/off) atau analog (sensor). Modul masukan mengidentifikasikan serta
mengubah sinyal tersebut ke dalam bentuk tegangan yang sesuai dan
mengirimkannya ke Central Processing Unit
(CPU). Selanjutnya sinyal masukan diolah dan dikirimkan ke modul keluaran
berdasarkan program yang telah disimpan dalam memory. Bentuk sinyal keluaran diubah menjadi sinyal yang sesuai
dan digunakan untuk menjalankan peralatan keluaran (actuator).
Mengenai peralatan diskrit atau analog di
atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Masukan
/ keluaran Diskrit
Model
masukan mendeteksi sinyal diskrit di setiap terminal masukan, sinyal tersebut
diubah ke level yang dapat diterima oleh rangkaian antarmuka dan akan
menghasilkan sebuah keluaran yang akan dibaca oleh CPU.
Model
keluaran melakukan fungsi yang sebaliknya dari modul masukan. Modul ini
mengambil sinyal dari CPU dan mentranslasikannya menjadi bentuk yang sesuai
untuk menghasilkan aksi kendali pada divais luar, seperti lampu, motor stater,
dan lain-lain.
2.
Masukan
/ keluaran Analog
Modul
masukan analog menampilkan konversi Analog-to-Digital (A/D). Tegangan masukan
yang diberikan akan dikonversikan ke sinyal diskrit yang dapat diterima CPU.
Dengan menggunakan konverter A/D ini, tegangan-tegangan dan arus-arus dapat
dideteksi dan dikonversikan ke word
digital yang ekuivalen untuk pengujian sebagai bagian dari program kendali.
Modul keluaran analog mengkonversikan sinyal digital ke nilai analognya (D/A).
Modul
keluaran analog menerima data numeric
untuk CPU yang akan dikonversikan ke tegangan dan arus yang proporsional untuk
pengendalian divais analog. Data digital dilewatkan ke converter digital to analog (DAC).
Lebih
lanjut lagi proses kerja PLC secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut
:
a. Men-scan semua input pada terminal input
dan menyimpannya pada memory RAM.
b. Menjalankan program pemakai.
c. Mengeluarkan data dari image table output ke modul output. Diagram alir proses kerja
sebuah PLC diajukan pada gambar.
Gambar1
: Diagram proses kerja PLC
Garis Besar Bagian-bagian PLC
Secara garis besar PLC terdiri dari 3
bagian, yakni : peralatan pemrograman, perangkat keras PLC, dan unit kontrol
yang masing-masing terdiri dari beberapa komponen. Berikut dijelaskan
bagian-bagian PLC dan bagian komponennya ;
1.
Peralatan
Pemrograman
Pemrograman
PLC disediakan agar kita dapat menulis, mengedit, memonitor, dan mengubah
program. Peralatan pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat program pada
PLC ialah :
a. Central
Processing Unit (CPU).
b. Programmer
Monitor (P/M).
c. Modul
Input / Output
(I/O).
d. Printer.
e. Program
recordem atau player program recorder.
f. Consule
programming.
2.
Perangkat
Keras PLC
Perangkat
kerja PLC adalah unit PLC pada tampilan luarnya yang memiliki fungsi-fungsi
khusus baik untuk pengaturan input dan output maupun indikasi proses kerja PLC.
Bagian-bagian
perangkat keras PLC antara lain :
a. Power
Supply
b. Konektor konsul dan komputer
c. Input / output terminal
d. On
line indikator
3.
Unit
Kontrol
Unit
kontrol adalah bagian yang mengolah semua data, baik dari program, pengaturan
input dan output maupun pengaturan fungsi-fungsi khusus yang terdapat dalam
PLC. Unit kontrol terdiri dari komponen-komponen :
a. Central
Processing Unit (CPU)
b. Memory
c. ROM
d. User Program &Data RAM (Random Access Memory)
e. Unit Input / Output
f. Bus control
g. Bus Data
h. External EPROM
i.
I/O
Sistem Bus
j.
Bus
Alamat
k. Buffer
l.
Baterai
m. Modul masukan
n. Modul keluaran
Instruksi Dasar Pemrograman
Seperti halnya komputer, PLC memiliki
bahasa pemrograman yang berdasarkan pada logika AND, OR, NOT dan juga instruksi
dasar lainnya seperti instruksi pengambilan data. Walaupun setiap pabrik PLC,
merancang bahasanya sendiri untuk PLC yang dibuatnya, meskipun dalam praktek
satu dengan yang lainnya sering sangat berdekatan atau mirip. Apapun bahasa
yang digunakan oleh sebuah PLC, umumnya mempunyai format yang sama, yaitu
berbasiskan pada bahasa logika biner IF-THEN.
Selanjutnya statment IF-THEN disintesakan ke dalam mnemonic
command dan diagram ladder. Mnemonic
command ialah instruksi yang berupa statment opcode dan operand, opcode berupa statment perintah
sedangkan operand berupa alamat, yang
terkait dengan variabel input-output yang riil maupun imajiner.
Untuk dapat mengoperasikan PLC guna
menjalankan suatu rangkaian kontrol, maka perlu dibuat terlebih dahulu
rangkaian kontrol atau pengendali dasar secara sekuensial. Setelah itu barulah
dimasukkan ke dalam PLC dengan menggunakan program ladder atau mnemonic yang digunakan PLC tersebut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
untuk penguasaan pengendalian / pengontrolan menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) deperlukan pengetahuan tentang
PLC, mulai dari bagian-bagian PLC, prinsip kerja PLC, input dan output PLC, dan
instruksi-instruksi dasar PLC, agar lebih mudah dalam ketrampilan atau praktik
menggunakan PLC.
Hubungan Kemampuan Belajar Mata Kuliah
Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) dengan Kemampuan Belajar Mata Kuliah Programmable Logic Controller (PLC)
a. Kemampuan Belajar PPM
Kemampuan belajar PPM adalah pemahaman prinsip pengaturan
dan pengendalian, peralatan control, gambar kendali, dan teknik merangkai.
b. Kemampuan Belajar PLC
Kemampuan belajar PLC adalah pemahaman tentang bahasa
pemrograman serta diagram / program leader serta cara kerja dari rangkaian
pengendali pada suatu program.
Berdasarkan
kajian teori di atas, mengenai hakekat kemampuan belajar Programmable Logic Controller (PLC) dengan kemampuan belajar
Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) maka dapat diasumsikan bahwa :
a.
Hasil
belajar PPM adalah besarnya kemampuan pemahaman prinsip pengaturan dan
pengendalian, peralatan-peralatan kontrol, gambar-gambar kendali, serta teknik
merangkai suatu rangkaian, baik teori maupu praktek.
b.
Hasil
belajar PLC adalah besarnya kemampuan dalam memahami rangkaian pengendali yang
nantinya akak dirubah ke dalam bahasa pemrograman yang dipakai PLC untuk
menjalankan suatu program yang digunakan untuk mengendalikan suatu peralatan.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif, dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu
gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian
dilakukan (Suharsimi Arikunto, 1990, h.309.). Sedangkan untuk pendekatan yang digunakan
pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian korelasional.
Dalam
metode ini, kemampuan belajar Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) sebagai
variabel bebas dan kemampuan belajar Programmable
Logic Controller (PLC) sebagai variabel terikat.
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang
akan diteliti yaitu kemampuan belajar mata kuliah Penggunaan dan Pengaturan
Motor (PPM) sebagai variabel bebas (X) dan kemampuan belajar mata kuliah Programmable Logic Controller (PLC)
sebagai variabel terikat.
PPM
|
|
PLC
|
Variabel (X)
|
Variabel (Y)
|
Gambar 2 : Desain Penelitian
Populasi Penelitian dan Teknik Pengambilan
Sampel
Populasi
penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri
Jakarta angkatan 2001-2003, sementara sampelnya sendiri akan diambil secara
acak sebanyak 30 orang mahasiswa. Teknik pengambilan secara acak atau random
ini dilakukan dengan melihat kesesuaian jumlah atau sebuah perbandingan antara
mahasiswa yang sudah mengikuti mata kuliah Penggunaan dan Pengaturan Motor
(PPM) dengan mahasiswa yang belum mengikuti mata kuliah Penggunaan dan
Pengaturan Motor (PPM). Dengan demikian diharapkan akan terdapat variasi sample
sesuai dengan yang dibutuhkan.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terbagi
menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang menjadi
variabel bebas pada penelitian ini adalah kemampuan belajar mata kuliah
Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM). Sedangkan yang menjadi variabel terikat
adalah kemampuan belajar mata kuliah Programmable
Logic Controller (PLC).
Instrumen Prasyarat Penelitian
Ada
beberapa jenis instrumen penelitian yaitu :
1.
Instrumen
penelitian yang berupa wacana
2.
Instrumen
penelitian yang berupa kuesioner
3.
Instrumen
penelitian yang berupa tes
Instrumen
yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa tes. Tes adalah
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mahasiswa untuk mendapat jawaban
dari mahasiswa dalam bentuk tulisan (tes tulisan). Tes pada umumnya digunakan
untuk menilai dan mengukur hasil belajar mahasiswa, terutama hasil belajar
kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan
pendidikan dan pengajaran. Adapun bentuk tes yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan belajar Programmable Logic Controller (PLC)
mahasiswa dalam penelitian ini adalah dalam bentuk soal pilihan ganda (multiple choice). Bentuk soal ini adalah
bentuk soal yang terdiri dari suatu statement yang belum lengkap dan untuk
melengkapinya disediakan beberapa statement sambungan dimana satu diantaranya
adalah sambungan yang benar, sedang yang lain adalah sambungan yang tidak benar
(Wayan Nurkancana, 1982 : h. 32.). Bentuk soal pilihan ganda dipilih karena
luasnya bahan pelajaran yang dapat dicakup dalam tes dan mudah dalam menilai
jawaban yang diberikan.
Instrumen Uji Prasyarat Penelitian
1.
Validitas
instrumen
Validitas instrumen artinya kemampuan instrumen untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas instrumen dimaksudkan untuk
dapat mengungkapkan gejala-gejala secara obyektif. Untuk itu, suatu instrumen
dituntut untuk memiliki sifat sahih, dalam arti bahwa instrumen oenelitian
merupakan bukti kemampuannya dalam mengungkapkan sesuatu atau yang diukur atau
diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan.
2.
Reliabilitas
instrumen
Reliabilitas
dapat diartikan sebagai keajegan instrumen tersebut dalam menilai apa yang
dinilainya. Artinya kapanpun instrumen tersebut digunakan akan memberikan hasil
yang relatif sama. Pengujian reliabilitas terhadap soal-soal tes pada
penelitian ini menggunakan rumus KR-20 dengan rumus sebagai berikut :
Dimana
:
r11 =
Reliabilitas tes secara keseluruhan
k =
Banyaknya item soal
Vt =
Standar deviasi dari tes
p =
Proporsi subyek yang menjawab
item dengan benar
q =
Proporsi subyek yang menjawab item dengan salah
q = 1
– p
Tabel : Klasifikasi
Koefisien Reliabilitas
r11
|
: 0,800 – 1,000
|
: sangat tinggi
|
r11
|
: 0,600 - 0,800
|
: tinggi
|
r11
|
: 0,400 – 0,600
|
: cukup
|
r11
|
: 0,200 – 0,400
|
: rendah
|
r11
|
: 0,000 – 0,200
|
: rendah sekali
|
3.
Analisis
Tingkat Kesukaran dan Analisis Daya Pembeda
Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji
soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana
yang termasuk mudah, sedang dan sukar. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
keseimbangan tingkat kesulitan soal, yaitu antara yang mudah, sedang dan sukar.
Adapun cara melakukan analisis tingkat kesukaran adalah dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Dimana :
I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada
setiap butir soal
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada
soal yang dimaksudkan
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data
1.
Skor
kemampuan belajar Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM)
Dari data kemampuan belajar diperoleh skor kemampuan
belajar mata kuliah Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) sebagai berikut :
skor tertinggi 39, skor terendah 11, skor rata-rata 29,83, nilai tengah
(median) 33,38, modus 38 dan simpangan baku 8,68. Selanjutnya data kemampuan
belajar mata kuliah Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) tersebut disususn
dalam tabel distribusi frekuensi. Selain itu data kemampuan belajar Penggunaan
dan Pengaturan Motor (PPM) dapat digambarkan dengan grafik histogram.
2.
Skor
kemampuan belajar Programmable Logic
Controller (PLC)
Dari data kemampuan belajar diperoleh skor kemampuan
belajar mata kuliah Programmable Logic
Controller (PLC) sebagai berikut : skor tertinggi 36, skor terendah 8, skor
rata-rata 20,3, nilai tengah (median 22,5, modus 10 dan simpangan baku 8,25.
Selanjutnya data kemampuan belajar mata kuliah Programmable Logic Controller (PLC) tersebut disusun dalam tabel
distribusi frekuensi. Selain itu data kemampuan belajar mata kuliah Programmable Logic Controller (PLC)
dapat digambarkan dengan grafik histogram.
Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum dilakukan pengujian terhadap
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan hipotesis melalui
(1) Perhitungan normalitas, (2) Pengujian homogenitas, (3) Pengujian
linieritas.
(1) Uji normalitas
Perhitunhan dilakukan dengan menggunakan
uji Liliefors dengan taraf signifikan α = 0,05. Hasil perhitungan diperoleh
dari kemampuan belajar mata kuliah Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) dengan
A maksimum atau Lhitung = 0,1423, sedangkan Ltabel(0,05) = 0,161. Jadi Lhitung <Ltabel. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sampel untuk kemampuan belajar mata kuliah
Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Untuk sampel Kemampuan belajar mata kuliah Programmable Logic Controller (PLC) diperoleh hasil perhitungan
untuk A maksimum atau Lhitung =
0,1436, sedangkan Ltabel(0,05) = 0,161. Jadi Lhitung <
Ltabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel untuk
kemampuan belajar mata kuliah Programmable
Logic Controller (PLC) berasal dari populasi yang berdistribusai normal.
(2) Uji homogenitas
Pengujian
homogenitas sampel yang dilakukan terhadap kemampuan belajar mata kuliah
Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) dengan kemampuan Belajar mata kuliah Programmable Logic Controller (PLC)
dilakukan dengan uji Bartlett dengan taraf nyata α = 0,05. Hasil perhitungan
menunjukkan X2hitung = 0.023 dan X2tab el
= 26,3. Dari kriteria tolak H0 jika X2hitung X2tabel,
dan karena X2hitung < X2tabel,
maka H0 diterima. Artinya sampel kemampuan belajar mata kuliah
Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) dan kemampuan belajar mata kuliah Programmable Logic Controller (PLC)
homogen.
(3) Uji linieritas
Pengujian
linieritas dilakukan terhadap kemampuan belajar Penggunaan dan Pengaturan Motor
(PPM) dan kemampuan belajar Programmable
Logic Controller (PLC). Hasil yang diperoleh dari pengujian linieritas
adalah Fhitung = 1,73,
sementara pad Ftabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dengan dk
pembilang 11 dan dk penyebut 13 dalam daftar distribusi diperoleh F(0,95)(11,13)
adalah 2,63. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan kemampuan belajar
mata kuliah Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) dan kemampuan belajar mata
kuliah Programmable Logic Controller (PLC)
adalah linier.
Pengujian Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini diuji
dengan pengujian yang menggunakan uji korelasi product momment. Adapun hasil perhitungan pengujian hipotesis
koefisien korelasi antara kemampuan belajar mata kuliah Penggunaan dan
Pengaturan Motor (PPM) (X) dengan kemampuan belajar mata kuliah Programmable Logic Controller (PLC) (Y)
diperoleh rxy = 0,91. Uji signifikansi dengan uji t dengan taraf
signikansi α = 0,05 diperoleh thitung = 11,61 dan ttabel
= 1,70. Karena thitung berada dalam daerah penolakan maka dapat
disimpulkan ada hubungan positif yang signifikan antara kemampuan belajar mata
kuliah Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) dan kemampuan belajar mata kuliah Programmable Logic Controller (PLC).
Dari pengujian yang dilakukan diperoleh persamaan regresi Y = -5,39 + 0,86 X.
Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini hendak dilihat
korelasi antara kemampuan belajar mata kuliah Penggunaan dan Pengaturan Motor
(PPM) dan kemampuan belajar mata kuliah Programmable
Logic Controller (PLC). Kemampuan belajar mata kuliah Penggunaan dan
Pengaturan Motor (PPM) merupakan variabel bebas (X) sedangkan kemampuan belajar
mata kuliah Programmable Logic Controller
(PLC) merupakan variabel terikatnya (Y).
Kemampuan belajar mata kuliah
Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) merupakan salah satu faktor yang dapat
meningkatkan kemampuan belajar mata kuliah Programmable
Logic Controller (PLC). Oleh karena itu dapat dikatakan terdapat hubungan
yang positif antara kemampuan belajar mata kuliah Penggunaan dan Pengaturan
Motor (PPM) dan kemampuan belajar mata kuliah Programmable Logic Controller (PLC) pada mahasiswa dan hasil
penelitian menunjukkan adanya hubungan yang berarti.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil data yang telah
dilakukan, diperoleh rhitung (rxy) sebesar 0,91 dan rtabel
(rt) sebesar 0,361 sedangkan thitung (th)
sebesar 11,61 dan ttabel (tt) sebesar 1,70 maka rhitung
> rtabel dan thitung > ttabel yang
berarti menolah H0 dan menerima H1.
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kemampuan belajar
mata kuliah Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) dan kemampuan belajar mata
kuliah Programmable Logic Controller (PLC)
di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.
Implikasi
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara kemampuan belajar Penggunaan dan Pengaturan Motor (PPM) dengan
kemampuan belajar Programmable Logic
Controller (PLC). Maka dapat dikatakan bahwa kemampuan belajar mata kuliah Penggunaan
dan Pengaturan Motor (PPM) memberikan korelasi yang cukup baik sehingga menjadi
faktor penunjang bagi keberhasilan belajar atau kemampuan mahasiswa dalam
perkuliahan Programmable Logic
Controller (PLC).
Saran-saran
Dari hasil penelitian yang didapat, maka
dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1.
Bagi pihak jurusan
agar tidak memberikan izin kepada mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah
PPM untuk mengambil mata kuliah PLC.
2.
Bagi mahasiswa agar
tidak mengambil PLC terlebih dahulu sebelum mata kuliah PPM
lulus.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian,
Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto,
Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian, Jakarta
: Rineka Cipta.
Arikunto,
Suharsimi. 2002.
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Bolton,
William. 2004. Programmable Logic
Controller (PLC). Jakarta: Erlangga.
Jhon W, Webb., Programmable
Logic Controller – Principles and Aplication, New Jersey : Prentice Hall,
1995.
Kuo,
Benjamin C. 1995. Teknik Kontrol
Automatik. Jakarta: PT.Prehallindo.
Wahab, Wahidin.
1989. Perkembangan Programmable Logic
Controller dan Dampaknya di Industri. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar